Dili – Masyarakat desa Tibar-Likisa meminta pemerintah untuk memindahkan pusat pembuangan sampah ke tempat lain.
Permintaan itu disampaikan kepala desa Tibar Bento Corea Da Conceicao Lemos kepada RTTL kamis ini.
Dikatakan, banyak warga setempat menderita penyakit insfeksi saluran pernapasan akut-ispa akibat dampak polusi udara yang di hasilkan dari kegiatan membakar sampah di wilayah tersebut.
Untuk itu kepala desa Bento Correia Da Conceicao Lemos menegaskan kepada pemerintah pusat untuk memindahkan tempat pembuangan sampah ke lokasi lain yang jauh dari rumah warga atau melakukan pengelolahan terhadap sampah dengan baik.
Dikatakan sebelumnya dalam kunjungan mantan presiden Francisco Guterres Lu Olo dan presiden baru Jose Ramos Horta pihaknya sudah menyampaikan keluhan tersebut, namun sampai saat ini belum ada solusi.
Diakui dari pihak direktorat umum lingkungan hidup juga melakukan pengontrolan namun belum mengambil tindakan.
Sementara itu; jumlah masyarakat di sekitar tempat pembuangan sampah Tibar sekitar 40 lebih KK, dari total penduduk keseluruhan di desa Tibar sebanyak 6 ribu 9 ratus 51 jiwa.
Terkait hal itu; wartawan RTTL berusaha mengonfirmasi dengan kepala departemen kontrol polusi dan pengendalian lingkungan hidup Carlos Da Conceicao, namun yang bersangkutan masih sibuk dengan pekrjaan penting lainnya.
Selain itu; dari pihak kementerian administrasi negara juga belum memberikan tanggapan sikap.
(Qika/Eko)