Dili – Pemerintah mengadakan festival tais sebagai bentuk perlindungan dan promosi produk tais , Timor-Leste.
Karena tais Timor-Leste sudah diakui sebagai aset seni dan budaya Timor-Leste di unesco pada tanggal 14 desember tahun 2021.
Direktur executif Alola Foundation Maria Imaculada Guterres mengatakan tais merupakan aset budaya Timor-Leste yang patut di konservasi agar menjaga kwalitasnya.
Sementara itu: perwakilan penenun tais dari kelompok lafaek Carmelita Soares mengatakan pihaknya melakukan aktivitas tenun tais dengan cara manual produksinya sangat minim karena 3 hari baru memproduksi satu tais.
Ditegaskan untuk mempromoksikan tais Timor Leste kementrian pariwisata perdagangan dan industri MTCI dan SEAK perlu mendukung fasilitas mesin tenun tais agar meningkatkan kwalitas dan kwantitas supaya bisa menjawab permintaan pasar nasional dan internasional.
Menanggapi hal itu: sekretariat negara seni dan budaya Teofilho Caldas mengatakan resolusi parlamen nasional nomor 2/2022 menetapkan tanggal 14 Desember sebagai hari nasional tais, untuk itu pihaknya mempersiapkan dekrit khusus untuk menjamin hak bagi penenun tais supaya produksi tais Timor-Leste tidak di copi oleh negara lainnya.
Ditambahkan pihaknya juga akan memprioritaskan fasilitas tenunan tais bagi kelompok penenun tais di negara ini, agar meningkatkan kwantitas dan menjamin kwalitasnya.
sementara; konservasi tais mendapat dukungan dari pemerintah Amerika melalui agensi pembangunan usaid di Timor-Leste.
(Qika/Eko)